Jumat, 21 November 2008
Minggu, 16 November 2008
Terima raport bayangan
Anjriiiiiiit raport gue jelek abeeeeees. Yang bagus cuma matematik ckckck ipa buangan gini nih hasilnya gyahahaha fisika gue paling jelek diantara semua pelajaran di raport gue. emang sial dah si Pak Daulat Hutabarat itu grrrrr
Seni......

Kesenian ini mempergunakan alat musik terbang atau rebana. Kesenian ini dibawakan sambil menabuh terbang tersebut disertai nyanyian dalam bahasa Arab yang diambil dari kitab Barjanji. Kesenian ini umumnya ditampilkan untuk mengarak pasangan pengantin atau ketika mengarak pengantin pria menuju ke rumah mempelai wanita. Selain itu, kesenian ini juga sering ditampilkan pada upacara Tasmiyah dan Naik Ayun, serta pada perayaan hari-hari besar Islam.
Seni

Tingkilan Seni musik khas suku Kutai adalah musik Tingkilan, kesenian ini memiliki kesamaan dengan kesenian rumpun Melayu. Alat musik yang digunakan adalah Gambus (sejenis gitar berdawai 6), ketipung (semacam kendang kecil), kendang (sejenis rebana yang berkulit sebidang dan besar) dan biola. Musik Tingkilan disertai pula dengan nyanyian yang disebut betingkilan. Betingkilan sendiri berarti bertingkah-tingkahan atau bersahut-sahutan. Dahulu sering dibawakan oleh dua orang penyanyi pria dan wanita sambil bersahut-sahutan dengan isi lagu berupa nasihat-nasihat, percintaan, saling memuji, atau bahkan saling menyindir atau saling mengejek dengan kata-kata yang lucu. Musik Tingkilan ini sering digunakan untuk mengiringi tari pergaulan rakyat Kutai, yakni Tari Jepen.
Sains ;)

Apakah ini Bapaknya TIK? (Teknologi Info Komunikasi) Salah satu kata yang sering muncul di dunia sains di film, novel dan komik adalah "Mad" (Gila), misalnya kita sering mendengar "Mad Scientist". Tetapi seperti kata 'benci' diangkat sebagai singkatan untuk 'benar-benar cinta', 'gila' adalah singaktan untuk 'giat lankah'. Kalau kita melaksankan sesuatu yang luar biasa kita sering disebut gila, pada hal itu bisa sebagai langkah awal ke sesuatu yang dapat merubah gaya hidup manusia di seluruh dunia, misalnya lampu listrik, telpon, dll. Tanpa orang gila begini kita tidak dapat cepat maju!. Sains adalah ilmu yang seperti ilmu lain terus menambahkan pengetahuan dari penelitian oleh orang yang berdisiplin dan rajin. Tetapi seringkali kemajuan sains muncul dari idea yang dari awal dianggap gila. Kita harus berani dan percaya diri, dan ingat bahwa kita dapat gagal 1000 kali dalam kegiatan percobaan, tetapi kita hanya perlu berhasil sekali, dan idea kita sudah terbukti.
Sains dan Teknologi telah melekat erat ke dalam setiap gaya hidup dan kehidupan modern, bahkan begitu pentingnya bagi pelajar, dan menjadi tuntutan dalam kehidupan professional kita, maka belajar sains dan mengembangan ketrampilan sains dan teknologi pada saat ini adalah sangat penting dan menjadi keniscayaan. Pentingnya terampil berkomunikasi dapat dibuktikan secara sepintas melalui berbagai surat kabar harian/koran. Kebanyakan lowongan pekerjaan untuk posisi-posisi penting selalu mempersyaratkan penguasaan teknologi. Bahkan saat ini begitu terasa pentingnya bagi para pelajar Indonesia bertepatan dengan usaha-usaha pemerintah untuk meningkatkan investasi asing di Indonesia. Pengetahuan dan keterampilan ilmu sains dan teknologi memungkinkan kita dapat memasuki berbagai bidang profesi, namun demikian tanpa dibarengi dengan pengembangan kreativitas pribadi maka keterampilan itu sendiri menjadi tidak berarti dan tidak menjamin dengan sendirinya masa depan yang cerah atau adanya pengembangan karir pribadi yang pasti
Sains dan Teknologi telah melekat erat ke dalam setiap gaya hidup dan kehidupan modern, bahkan begitu pentingnya bagi pelajar, dan menjadi tuntutan dalam kehidupan professional kita, maka belajar sains dan mengembangan ketrampilan sains dan teknologi pada saat ini adalah sangat penting dan menjadi keniscayaan. Pentingnya terampil berkomunikasi dapat dibuktikan secara sepintas melalui berbagai surat kabar harian/koran. Kebanyakan lowongan pekerjaan untuk posisi-posisi penting selalu mempersyaratkan penguasaan teknologi. Bahkan saat ini begitu terasa pentingnya bagi para pelajar Indonesia bertepatan dengan usaha-usaha pemerintah untuk meningkatkan investasi asing di Indonesia. Pengetahuan dan keterampilan ilmu sains dan teknologi memungkinkan kita dapat memasuki berbagai bidang profesi, namun demikian tanpa dibarengi dengan pengembangan kreativitas pribadi maka keterampilan itu sendiri menjadi tidak berarti dan tidak menjamin dengan sendirinya masa depan yang cerah atau adanya pengembangan karir pribadi yang pasti
SAINS

Cerita di balik karya-karya besar para saintis menarik untuk dikaji. Sebuah cerita dapat menjadi inspirasi dan motivasi dalam berkarya. Ada satu hal yang menarik dari cerita-cerita di balik penemuan besar di bidang sains. Ternyata, tidak selamanya sesuatu yang hebat dilatarbelakangi oleh sesuatu yang luar biasa, diantaranya ada yang "hanya" disebabkan oleh ketidaksengajaan.
Daniel E. Koshland Jr., seorang profesor Biokimia molekuler dan Biologi sel di University of California, dalam artikelnya membagi proses-proses penemuan ilmiah menjadi tiga kategori (Science vol. 317, hal. 761). Kategori tersebut adalah "Charge, Challenge, dan Chance", yang kemudian disebutnya dengan teori Cha-Cha-Cha. Penemuan yang termasuk dalam kategori Charge merupakan penemuan-penemuan yang didasarkan pada masalah-masalah yang sudah jelas namun belum ada penyelesaiannya atau penjelasannya secara ilmiah. Koshland memberikan contoh untuk kategori ini adalah penemuan teori gravitasi oleh Newton. Semua orang pada saat itu tentu tahu bahwa benda akan selalu jatuh ke bawah, namun tidak tahu bagaimana hal itu dapat terjadi. Setiap orang dapat saja mengalami hal yang sama dengan Newton, melihat buah apel jatuh dari pohon, tetapi tidak menyadari di balik kejadian itu ada suatu teori besar yang bisa muncul.
Kategori kedua, Challenge merupakan penemuan yang muncul sebagai hasil dari adanya pertentangan atau anomali-anomali yang muncul dari suatu teori yang telah ada. Temuan manusia tidak ada yang sempurna, hal inilah yang menyebabkan bagaimana suatu ilmu dan teori dapat berkembang. Seorang saintis sejati akan tertantang untuk mencari penjelasan dan penyelesaian terhadap anomali dan pertentangan yang ada, dia akan berusaha untuk mencarinya. Contoh penemuan jenis ini adalah penemuan teori atom oleh Niels Bohr. Bohr melihat kelemahan-kelemahan pada teori atom Dalton dan Thomson yang telah ada sebelumnya. Selanjutnya melalui serangkaian pengamatan Bohr menelurkan teori baru tentang struktur atom yang dapat memperbaiki kekurangan dari teori yang telah ada. Demikianlah, suatu teori akan selalu mengalami penyempurnaan selama masih ditemui kelemahan seiring perkembangan zaman. Suatu teori dapat diyakini kebenarannya pada suatu kurun waktu tertentu dan bisa saja di waktu berikutnya tidak akan relevan lagi karena adanya teori baru yang lebih baik. Suatu teori dari hasil pemikiran manusia bersifat relatif dan tentatif, yang absolut dan pasti hanyalah ilmu dan kebenaran dari Tuhan.
Kategori yang ketiga dari teori Cha-Cha-Cha adalah Chance, merupakan penemuan-penemuan yang terjadi karena ketidaksengajaan, ada unsur "kecelakaan", biasa disebut dengan serendipity. Penemuan jenis ini hanya dapat dilakukan oleh para saintis yang memiliki "pikiran yang siap", demikian Louis Pasteur menjelaskannya. Yang termasuk kategori ini misalnya penemuan Teflon oleh Roy J. Plunkett, sinar-X oleh W.C. Rontgen, dan termasuk penemuan sifat optis aktif oleh Louis Pasteur.
Terkait dengan kategori yang ketiga ini, ternyata banyak para saintis yang mengakui sendiri adanya serendipity dalam karya-karyanya. Royston M. Robert menulis sebuah buku yang mengumpulkan berbagai penemuan di bidang sains yang didasari oleh serendipity. Royston membagi penemuan atas ketidaksengajaan ini menjadi dua, yaitu serendipity (sejati) dan serendipity semu (pseudoserendipity). Penemuan yang termasuk kategori serendipity merupakan penemuan yang murni karena ketidaksengajaan, penemuan atas hal-hal yang sebenarnya tidak sedang dicari. Sedangkan pseudoserendipity merupakan penemuan yang tidak disengaja atas sesuatu yang sedang dicari.
Seperti telah disebutkan di atas, salah satu contoh penemuan yang bernuansa serendipity adalah penemuan Teflon. Penemuan Teflon ini dimulai ketika Dr. Plunkett (ahli kimia Du Pont) sedang mencari suatu bahan pendingin yang tidak beracun. Pada suatu hari Plunkett membuka tangki yang berisi gas tetrafluoroetilen, berharap untuk dapat membuat bahan pendingin yang dicarinya. Tetapi Plunkett dan asistennya, Jack Rebok heran karena tidak ada gas yang keluar. Padahal dari berat tangki menunjukkan tangki itu seharusnya penuh dengan fluorokarbon dalam bentuk gas. Bukannya membuang tangki dan mengambil tangki lain untuk melanjutkan penelitian bahan pendinginnya, Plunkett justru memutuskan untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Setelah memutuskan bahwa kesalahan tidak terletak pada katupnya, ia menggergaji tangki hingga terbuka dan melihat dalamnya. Di dalam tangki itu dia menemukan bubuk warna putih seperti lilin dan, sebagai seorang ahli kimia, ia menyadari hal tersebut pasti ada artinya. Molekul-molekul gas tetrafluoroetilen mengalami polimerisasi sampai pada tingkat tertentu sehingga molekul-molekul tersebut menjadi zat padat. Terdorong oleh penemuannya yang secara kebetulan dan oleh sifat-sifat polimer yang luar biasa ini, Plunkett dan para ahli kimia Du Pont segera menemukan cara untuk menghasilkan "politetrafluoroetilen" .
Royston memberikan contoh untuk temuan pseudoserendipity adalah penemuan proses vulkanisasi karet oleh Charles Goodyear. Proses ini ditemukan ketika Goodyear secara tak sengaja menjatuhkan campuran karet dan belerang ke sebuah kompor yang panas. Sebenarnya sudah lama Goodyear melakukan pencarian agar karet menjadi sesuatu yang berguna. Contoh lain adalah penemuan cara mengukur volume benda tak beraturan oleh Archimedes. Penemuan ini terjadi pada saat Archimedes berada di sebuah tempat pemandian umum, ketika dilihatnya air melimpah keluar dari bak mandi saat ia masuk ke dalamnya. Ia menyadari bahwa volume limpahan air itu sama dengan jumlah anggota badannya yang dimasukkan ke dalam air. Begitu mendapatkan idenya, dia segera keluar dari bak mandi dan lari dalam keadaan telanjang sambil berseru "Eureka!" Pada saat itu sebenarnya Archimedes sedang mendapatkan tugas dari raja bagaimana mengetahui logam dasar sebuah mahkota raja. Demikian pula halnya ketika Alfred Nobel melihat tetesan gliserin yang tak sengaja jatuh ke dalam bahan pengepakan berpori sebagai suatu larutan yang mungkin bersifat mudah meledak yang selama itu dicari-carinya. Semua muncul dari ketidaksengajaan.
Mungkin saja kita akan mengalami suatu serendity, oleh karena itu tetaplah selalu dengan "the prepared mind" - pikiran yang siap untuk menerima dan menganalisis serendipity menjadi suatu hal yang bermanfaat. Namun, suatu penemuan besar tidak hanya muncul dari satu momen "eureka" saja. Ada jalan panjang untuk mewujudkan suatu teori. Sebagaimana Newton, untuk memantapkan teori gravitasinya dia mengembangkan kalkulus dan hukum-hukum fisika yang disusun dalam karya besarnya "Principia" (Science vol. 317, hal. 762).
Daniel E. Koshland Jr., seorang profesor Biokimia molekuler dan Biologi sel di University of California, dalam artikelnya membagi proses-proses penemuan ilmiah menjadi tiga kategori (Science vol. 317, hal. 761). Kategori tersebut adalah "Charge, Challenge, dan Chance", yang kemudian disebutnya dengan teori Cha-Cha-Cha. Penemuan yang termasuk dalam kategori Charge merupakan penemuan-penemuan yang didasarkan pada masalah-masalah yang sudah jelas namun belum ada penyelesaiannya atau penjelasannya secara ilmiah. Koshland memberikan contoh untuk kategori ini adalah penemuan teori gravitasi oleh Newton. Semua orang pada saat itu tentu tahu bahwa benda akan selalu jatuh ke bawah, namun tidak tahu bagaimana hal itu dapat terjadi. Setiap orang dapat saja mengalami hal yang sama dengan Newton, melihat buah apel jatuh dari pohon, tetapi tidak menyadari di balik kejadian itu ada suatu teori besar yang bisa muncul.
Kategori kedua, Challenge merupakan penemuan yang muncul sebagai hasil dari adanya pertentangan atau anomali-anomali yang muncul dari suatu teori yang telah ada. Temuan manusia tidak ada yang sempurna, hal inilah yang menyebabkan bagaimana suatu ilmu dan teori dapat berkembang. Seorang saintis sejati akan tertantang untuk mencari penjelasan dan penyelesaian terhadap anomali dan pertentangan yang ada, dia akan berusaha untuk mencarinya. Contoh penemuan jenis ini adalah penemuan teori atom oleh Niels Bohr. Bohr melihat kelemahan-kelemahan pada teori atom Dalton dan Thomson yang telah ada sebelumnya. Selanjutnya melalui serangkaian pengamatan Bohr menelurkan teori baru tentang struktur atom yang dapat memperbaiki kekurangan dari teori yang telah ada. Demikianlah, suatu teori akan selalu mengalami penyempurnaan selama masih ditemui kelemahan seiring perkembangan zaman. Suatu teori dapat diyakini kebenarannya pada suatu kurun waktu tertentu dan bisa saja di waktu berikutnya tidak akan relevan lagi karena adanya teori baru yang lebih baik. Suatu teori dari hasil pemikiran manusia bersifat relatif dan tentatif, yang absolut dan pasti hanyalah ilmu dan kebenaran dari Tuhan.
Kategori yang ketiga dari teori Cha-Cha-Cha adalah Chance, merupakan penemuan-penemuan yang terjadi karena ketidaksengajaan, ada unsur "kecelakaan", biasa disebut dengan serendipity. Penemuan jenis ini hanya dapat dilakukan oleh para saintis yang memiliki "pikiran yang siap", demikian Louis Pasteur menjelaskannya. Yang termasuk kategori ini misalnya penemuan Teflon oleh Roy J. Plunkett, sinar-X oleh W.C. Rontgen, dan termasuk penemuan sifat optis aktif oleh Louis Pasteur.
Terkait dengan kategori yang ketiga ini, ternyata banyak para saintis yang mengakui sendiri adanya serendipity dalam karya-karyanya. Royston M. Robert menulis sebuah buku yang mengumpulkan berbagai penemuan di bidang sains yang didasari oleh serendipity. Royston membagi penemuan atas ketidaksengajaan ini menjadi dua, yaitu serendipity (sejati) dan serendipity semu (pseudoserendipity). Penemuan yang termasuk kategori serendipity merupakan penemuan yang murni karena ketidaksengajaan, penemuan atas hal-hal yang sebenarnya tidak sedang dicari. Sedangkan pseudoserendipity merupakan penemuan yang tidak disengaja atas sesuatu yang sedang dicari.
Seperti telah disebutkan di atas, salah satu contoh penemuan yang bernuansa serendipity adalah penemuan Teflon. Penemuan Teflon ini dimulai ketika Dr. Plunkett (ahli kimia Du Pont) sedang mencari suatu bahan pendingin yang tidak beracun. Pada suatu hari Plunkett membuka tangki yang berisi gas tetrafluoroetilen, berharap untuk dapat membuat bahan pendingin yang dicarinya. Tetapi Plunkett dan asistennya, Jack Rebok heran karena tidak ada gas yang keluar. Padahal dari berat tangki menunjukkan tangki itu seharusnya penuh dengan fluorokarbon dalam bentuk gas. Bukannya membuang tangki dan mengambil tangki lain untuk melanjutkan penelitian bahan pendinginnya, Plunkett justru memutuskan untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Setelah memutuskan bahwa kesalahan tidak terletak pada katupnya, ia menggergaji tangki hingga terbuka dan melihat dalamnya. Di dalam tangki itu dia menemukan bubuk warna putih seperti lilin dan, sebagai seorang ahli kimia, ia menyadari hal tersebut pasti ada artinya. Molekul-molekul gas tetrafluoroetilen mengalami polimerisasi sampai pada tingkat tertentu sehingga molekul-molekul tersebut menjadi zat padat. Terdorong oleh penemuannya yang secara kebetulan dan oleh sifat-sifat polimer yang luar biasa ini, Plunkett dan para ahli kimia Du Pont segera menemukan cara untuk menghasilkan "politetrafluoroetilen" .
Royston memberikan contoh untuk temuan pseudoserendipity adalah penemuan proses vulkanisasi karet oleh Charles Goodyear. Proses ini ditemukan ketika Goodyear secara tak sengaja menjatuhkan campuran karet dan belerang ke sebuah kompor yang panas. Sebenarnya sudah lama Goodyear melakukan pencarian agar karet menjadi sesuatu yang berguna. Contoh lain adalah penemuan cara mengukur volume benda tak beraturan oleh Archimedes. Penemuan ini terjadi pada saat Archimedes berada di sebuah tempat pemandian umum, ketika dilihatnya air melimpah keluar dari bak mandi saat ia masuk ke dalamnya. Ia menyadari bahwa volume limpahan air itu sama dengan jumlah anggota badannya yang dimasukkan ke dalam air. Begitu mendapatkan idenya, dia segera keluar dari bak mandi dan lari dalam keadaan telanjang sambil berseru "Eureka!" Pada saat itu sebenarnya Archimedes sedang mendapatkan tugas dari raja bagaimana mengetahui logam dasar sebuah mahkota raja. Demikian pula halnya ketika Alfred Nobel melihat tetesan gliserin yang tak sengaja jatuh ke dalam bahan pengepakan berpori sebagai suatu larutan yang mungkin bersifat mudah meledak yang selama itu dicari-carinya. Semua muncul dari ketidaksengajaan.
Mungkin saja kita akan mengalami suatu serendity, oleh karena itu tetaplah selalu dengan "the prepared mind" - pikiran yang siap untuk menerima dan menganalisis serendipity menjadi suatu hal yang bermanfaat. Namun, suatu penemuan besar tidak hanya muncul dari satu momen "eureka" saja. Ada jalan panjang untuk mewujudkan suatu teori. Sebagaimana Newton, untuk memantapkan teori gravitasinya dia mengembangkan kalkulus dan hukum-hukum fisika yang disusun dalam karya besarnya "Principia" (Science vol. 317, hal. 762).
Sabtu, 08 November 2008
Hari ini ulangannya ya lumayanlah, matematika sejarah sm bhs perancis. Pengawasnya juga tokcer hehe jadi ya ga terlalu nguras otak ampe kayak apaan tau. Abis bel pulang gue langsung meluncur ke blok m plaza bareng Chelle Ithy Nana Alia Pingkan Abid soalnya si Assya ngajakin ke tempat sushi baru di depan kfc blok m plaza. Nyampe sana kita langsung pada mesen yg macem macem tuh, gue aja ampe ga apal apa yg gue pesen haha lebay. Pas udah selesai kita minta billnya kan terus kita liat… Rp 213 ribu berapaaaa gitu. Mampuuuuuuus rakus banget nyet ternyata kita ampe segitunya amat. Padahal udah diskon 50% buat pelajar tapi tetep aja nguras kantong ah tokai. Terus yaudadeh gue bayar bagian gue tapi tetep aja msh kurang and akhirnya kita jadi sukarelawan deh buat nyukupi tuh bill haha. Udah kelar kan nih ceritanya, gue Chelle Assya sm Nana misah sm Abid Alia, kita mau ke pangkalan taxi Express soalnya si Assya mau bayarin naik taxi (azeeeek hehe) tapi tiba tiba Abid nelfon dan bilang “Ah kasian banget lo semua. Coba kalo lo jadi nebeng Alia, skrg ada adeknya loh disiniiiiiiii” ih minta digampaaaaaaar bgt. Adeknya Alia kan lucu bgt, minta dicubit gitu tampangnya wkakak lebay mode ON abis. Sumpah itu gue udah nyesel buanget ga nebeng Alia -_____- tapi yaudalah. Liat aja nanti, kapan2 adeknya Alia gue culik ke rumah gue hahahaha padahal ga mungkin. Lanjut lagi kita ke…… taxi Express. Gue sm Chelle nebeng Assya sampe Gintung abis itu gue lanjut naik 08. Pertamanya sih santai aja naik 08 tapi cewe yg ada di ini angkot ada yg minta turun gitu terus ngasih ongkosnya ke mas supir. Eeeeh tiba tiba si supir teriak “Woy mbak! Kurang nih!” si cewe pun bilang “Ga ada duit lagi Mas” terus si supir bilang apaaaa gitu, gue ga denger. Pokonya maki maki itu cewe deh. Akhirnya si cewe ngalah dan ngasih duit lagi ke mas supirnya terus dia bilang “Yeeh si abang. Orang 5ribu juga……” . “5 ribu, 5 ribu. Tarif naik tau” and blablablabla ampe mereka capek berdebat barudeh nerusin jalan. Mampus bgt deh Jakarta, kurang seceng aja ampe segitunya bgt zzzzz tapi untungnya pas gue turun, gue ga digituin sm abang2nya padahal duit gue kurang hahahaha, THE END
Minggu, 26 Oktober 2008
Jumat, 24 Oktober 2008
Pulang sekolah, gue Assya Bunga & Alia pergi ke pim buat makan Sushi Tei. Start-nya dari rumah Alia. Kita kesana naik mobil Alia, yang bawa ya jelas Alia. Pertamanya sih berjalan baik tapi pas di tikungan, hmmm ada mobil gitu yang mau belok ke arah rumahnya Alia. Alia udah mulai kikuk kan soalnya dia sendiri juga blm jago buat nyupir sendiri. Tapi akhirnya berhasil karena mobil itu mengalah buat kita, azeeeeeek. Lalu kita melanjutkan buat ke pim. Sepanjang jalan arteri pondok indah si fine fne aja tapi pas kita udah sampe sana, Alia tiba-tiba bilang “gue ga bisa parkirin mobil”, jengjeeeeng selamat yaaaa! Tapi untungnya ada si Bunga yang bisa ngarahin buat parkirin mobil (Alhamdulillah). Setelah berjuang buat parkir mobil, kita masuk ke pim lewat Metro. Rencananya sih kita mau ke atm dulu terus baru ke Sushi Tei tapi si Assya, si Ratu Shopping tiba-tiba bilang “Eh kita liat-liat sendal dulu yuuuk. Assya ga mau pake sepatu yang ini…” Mulai deh naluri shopaholicnya Assya bekerja. Kita muter muter nyari sendal buat Assya dan baru ketemu setelah 20 menit kemudian. Lucu gitu, warna ungu. Kita blm abis dari Metro nih. Si Assya minta dianterin ke tempat jepit-jepit rambut. Mampus, gue aja kalo beli di abang-abang pinggir jalan, lah dia di Metro hahaha tapi akhirnya itu niat dibatalin gara-gara si Alia udah ngerengek buat makan hehe. Tapi sebelum ke Sushi Tei, kita mampir dulu ke atm soalnya si Assya mau bayar kredit gitu deh. Ga berapa lama kemudian, baru deh kita ke Sushi Tei. Pas udah nyampe di Sushi Tei, kita dpt tempat terus langsung mesen macem2. Pas udah dateng itu sushi baru deh kita makan ampe lahap banget hahaha. Naaah tiba-tiba si Assya dpt telfon dari Chelle katanya dia ada di Pintu 6 pim 2 jadi gue sm Assya jemput si Chelle deh. Pas udah jemput si Chelle, kita balik ke Susi Tei lagi. Eh tapi tiba-tiba ada yang manggil gue “Malia!” pas gue nengok, ternyata si Jean Tora Tosan, anak Moestopo mantannya Nina yang kata tmn gue mukanya mirip anak PL bhahaha dia bareng cewe gitu, cantik deh. Terus setelah gue ngobrol2 sm dia, gue bener2 balik ke Sushi Tei. Disana tmn2 gue udah pada nungguin gue, jadi gaenak gitu yakan terus kita makan2 lagi deh. Ga berapa lama kemudian, pacar si Bunga dateng terus ngobrol2 bentar abis itu tiba-tiba keluar lagi. Pas gue nanya kenapa, gataunyaaa “Dia mau ke smoking room”. Beh mau ngokor ternyata ckckck. Akhirnya udah jam 5, gue berniat buat balik tapi si Chelle ngajak ke Beard Papa soalnya dia msh laper -___- abis dari situ, kita ke Gramedia soalnya si Assya mau beli sesuatu gitu. Gue kira kan abis dari Gramed mau pulang, ternyata mampir dulu ke Quiksilver gara2 si Assya mau beli baju tapi niat buat beli baju dirungkan gara2 dia ga punya duit lagi hahahaha. Naaah abis darisana barudeh kita pulang. Gue sm Chelle nebeng si Alia sampe tanahkusir, kalo Assya dijemput emaknya di pim. Ternyata perjuangan gue buat bisa pulang blm berhenti sampe sini. Di jalan, si Alia ga sengaja nyerempet mobil Ibu-ibu gitu. Ga parah sih tapi itu Ibu-ibu aja yang lebay. But untungnya dia baik jadinya dari kita juga ga emosi banget hehe. Terus ya akhirnya gue sm Chelle turun di Tanahkusir. Pas udah naik 74, ternyata ga ada bangku kosong and finally gue berdiri sampe organon zzzz, THE END
Kamis, 23 Oktober 2008
Ah gila males banget masuk sekolah, pulang jam setengah 4 boooo. Mana pelajaran pertama olahraga lagi yakan, pegel banget. Abis itu langsung pelajarannya Ibu Mugi-ku tersayaaaaang, oh God. Cerewet banget tuh guru. Selalu ngebandingin kelas gue sm ipa 5, sial. Terus bhs inggris, si Ms. Asih bawaannya bikin ngantuk alhasil gue sempet ketiduran hehe abis bhs inggris ada seni musik. Sumpah pas seni musik gue berubah jadi brutal. Ya secara ada kuis gitu buat latihan dan gue terpilih jadi jubir kelompok gue hahaa bodo amat suara gue abis yang penting kelompok gue menang Tapi sayangnya nasib berkata lain cu, ternyata kelompok 1 yang menang. Score gue cuma 300, si kelompok 1 900. Ih nyebelin zzzzzz. Abis seni musik gue moving class ke lab biologi. Naaaaah its time to belek ayam, yeaaaah! Sumpah itu amisnya udah ga ketulungan kyk gmn tau tapi untungnya di kelompok gue ada si Intan, si ratu belek ayam bhahahaha. Dia oke banget, penuh obsesi buat jadi dokter. Lah gue? Boro boro, megang aja udah jijik hehe. Setelah belek2 si ayam yang udah ancur kayak gmn tau, gue nyusul si Beben sayangku ke Gor Bulungan soalnya dia lagi disana secara ada Cup-nya anak 3 setiabudi. Pas on the way kesana (jieh bahasanya), banyak bgt anak Bezanika-Bruzel, anyeeeeng. Tapi gue udah bodo amat deh sm mereka. Namun tiba-tiba ada yg manggil gue, “Maliaaaa!” dan pas gue nengok, ternyata yang manggil gue si Jessica Mila Agnesia, itu tuh artis pendatang baru yg cantiknya bikin cowo jadi ngiler haha lebay, statis gue cuma bilang “Eh iya haloo”, secara gue lagi buru-buru nyari duit buat masuk Anttic. Abis berjumpa sama si artis, ga sengaja gue ketemu si Beben sayangku. Terus kan gue nyuruh dia beli tiket buat masuk Anttic tapi kata dia “Udahlah masuk sini aja, kamu ikutin aku aja ya” terus gue ngomong “Loh terus masa aku ga beli tiket? Ga enak ah” and he said, “Santai ajalah, gapapa kok”. Akhirnya gue ngikutin dia lewat jalan yang khusus Official dan BERHASIL! Hehe. Abis itu gue ke tribun paling atas soalnya temen2 dia disana. Untungnya yang lagi tanding skrg khusus futsal jadi ya ga bosen2 amat deh hehe lagian juga sebelah gue anak2 Patra, senggaknya mata gue jadi kinclong deh kalo ngeliat mereka haha. Jam stgh 6 gue udah mulai bosen sm kehidupan di Gor. Terus gue minta pulang sm si Beben tapi kata dia “Yah Mal, hujan deres bgt di luar. Kamu nanti aja ya pulangnya”. Ih sumpah itu gue udah mulai bete. Finally gue pulang dari Gor jam stgh7 mlm dgn sepatu yang basah grrrrrrrr, THE END
Selasa, 07 Oktober 2008
Hari sial awal bulan -__-
Selasa, 7 Oktober 2008
Topik : Hari sial
Hari ini gue blm daftar ulang les & akhirnya gue daftar pas mau les. Pulang les, abang & adek gue ngajakin nntn Laskar Pelangi di Bintaro Plaza. Mampus udah gaul bgt kan hahaha. Akhirnya gue naik angkot, mau ngerakyat gitudeh ceritanya. Gue udah nanya nih sm supirnya, dia lewat binplaz apa enggak dan dia bilang : IYA, namun ternyata keadaan berkata lain. Itu angkot stop di perempatan binplaz dan akhirnya gue jalan kaki, bangke! Gue pelintir juga tu mulut supir.Pas udah nyampe di 21 Binplaz, gataunya udah ditempelin gede2 papan yg tulisannya LASKAR PELANGI, SEMUA TIKET HABIS. Anjiiiiing, minta dijambak zzz dan akhirnya kita mutusin buat ke gramed. Di gramed buku yg gue & abang gue cari ga ada terus akhirnya kita ke J.CO dgn maksud mau beliin 'oleh-oleh' buat emak bapak dirumah. Dlm perjalanan ke J.CO gue ketemu sm seseorang yg ga gue harepin bgt buat ketemu dan dia menyapa gue sambil tersenyum manis -__- slesai beli oleh2 kita pun ke tempat parkir buat ngambil mobil, ya dgn maksud mau pulang. Tapi ya gataunya abang gue nyangsang ke 10dencies dulu tp gue mutusin buat nunggu di mobil. Adadeh kali tuh stgh jam abang gue baru balik dari tu tempat DAN AKHIRNYA GUE SAMPE RUMAH JUGA! Alhamdulillah
Topik : Hari sial
Hari ini gue blm daftar ulang les & akhirnya gue daftar pas mau les. Pulang les, abang & adek gue ngajakin nntn Laskar Pelangi di Bintaro Plaza. Mampus udah gaul bgt kan hahaha. Akhirnya gue naik angkot, mau ngerakyat gitudeh ceritanya. Gue udah nanya nih sm supirnya, dia lewat binplaz apa enggak dan dia bilang : IYA, namun ternyata keadaan berkata lain. Itu angkot stop di perempatan binplaz dan akhirnya gue jalan kaki, bangke! Gue pelintir juga tu mulut supir.Pas udah nyampe di 21 Binplaz, gataunya udah ditempelin gede2 papan yg tulisannya LASKAR PELANGI, SEMUA TIKET HABIS. Anjiiiiing, minta dijambak zzz dan akhirnya kita mutusin buat ke gramed. Di gramed buku yg gue & abang gue cari ga ada terus akhirnya kita ke J.CO dgn maksud mau beliin 'oleh-oleh' buat emak bapak dirumah. Dlm perjalanan ke J.CO gue ketemu sm seseorang yg ga gue harepin bgt buat ketemu dan dia menyapa gue sambil tersenyum manis -__- slesai beli oleh2 kita pun ke tempat parkir buat ngambil mobil, ya dgn maksud mau pulang. Tapi ya gataunya abang gue nyangsang ke 10dencies dulu tp gue mutusin buat nunggu di mobil. Adadeh kali tuh stgh jam abang gue baru balik dari tu tempat DAN AKHIRNYA GUE SAMPE RUMAH JUGA! Alhamdulillah
Langganan:
Postingan (Atom)